Home Asuransi Syariah Perbedaan Asuransi Syariah VS Asuransi Konvensional

Perbedaan Asuransi Syariah VS Asuransi Konvensional

0
Perbedaan Asuransi Syariah VS Asuransi Konvensional
Foto: generali.co.id

Asuransi syariah vs asuransi konvensional memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Adanya pilihan asuransi syariah memang lebih bisa mengakomodir kebutuhan umat. Masyarakat yang peduli akan sistem keuangan berbasis syariah tentu lebih memilih jenis asuransi syariah. Namun banyak juga yang masih mempercayakan pada sistem asuransi konvensional.

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Sistem keuangan syariah berdasarkan pada hukum agama. Ada batasan dan aturan yang perlu diikuti agar bisa sesuai dengan syariah. Oleh karena itu ada banyak perbedaan dengan sistem asuransi konvensional. Berikut ini perbedaan asuransi syariah vs asuransi konvensional.

  1. Konsep

Secara konsep, asuransi konvensional merupakan perjanjian antara pihak tertanggung dan pihak penanggung risiko, mereka menerima premi yang nantinya memberi pergantian. Sedangkan asuransi syariah menggunakan akad untuk saling membantu/menolong, bekerja sama, dan menjamin antar peserta asuransi.

  1. Kepemilikan Dana
READ:  Asuransi Syariah Bumiputera dan Produk-Produknya

Pada asuransi syariah, kepemilikan dana adalah bersama-sama antar peserta. Saat peserta lain mengalami musibah maka akan dibantu dengan dana yang dikumpulkan bersama tersebut. Adanya pembagian risiko tersebut tidak ada dalam asuransi konvensional. Perusahaan asuransi biasa akan melakukan pengumpulan dan pengelolaan dana dari pembayaran premi. Mereka merupakan pihak penanggung risiko dari masing-masing peserta asuransi.

  1. Pengelolaan Dana

Dana pada asuransi konvensional tidak dipisahkan sehingga bisa menyebabkan dana hangus. Sedangkan pada asuransi syariah produk saving life dibedakan menjadi dana tabarru, dana peserta, dan derma.

  1. Dewan Pengawas Syariah

Usaha yang dijalankan asuransi syariah mendapat pengawasan dari DPS atau Dewan Pengawas Syariah. Lembaga ini bertujuan mengawasi agar aktivitas yang dijalankan sesuai dengan syariah. Kegiatan usaha yang dijalankan tidak boleh mengandung unsur haram, riba, gharar, zalim, dan maisir. Berbeda dengan asuransi konvensional yang tidak mendapat pengawasan DPS.

  1. Investasi

Perusahaan asuransi konvensional bebas melakukan investasi ke berbagai bidang, tidak terikat halal dan haram, asalkan sesuai peraturan. Sedangkan asuransi syariah harus berinvestasi pada bidang yang memang sesuai syariah. Investasi dilakukan dengan prinsip syariah tanpa riba dan tidak pada produk/jasa yang haram.

  1. Risiko

Asuransi syariah vs asuransi konvensional juga berbeda dalam hal pengelolaan risiko. Pada asuransi syariah diterapkan sharing of risk atau pembagian risiko antar peserta. Sedangkan pada asuransi konvensional diterapkan transfer of risk, yaitu pemindahan risiko dari pihak tertanggung ke penanggung atau perusahaan asuransi.

  1. Sistem akuntansi

Sistem akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan asuransi biasa berbeda dengan asuransi syariah. Asuransi biasa menggunakan sistem akuntansi accrual basis. Sistem ini mengakui adanya aktivitas non kas. Sedangkan akuntansi untuk asuransi syariah menggunakan sistem cash basis. Pencatatan akuntansi dengan cash basis ini dilakukan berdasar apa yang benar-benar ada.

  1. Keuntungan atau profit
READ:  Adakah Asuransi Syariah BSI? Ini Penjelasannya...

Keuntungan atau profit yang didapatkan dari surplus underwriting berbeda peruntukannya bagi asuransi biasa dan syariah. Pada asuransi biasa maka profitnya merupakan keuntungan perusahaan. Sedangkan pada asuransi syariah maka profit tersebut bukan seluruhnya milik perusahaan namun bagi hasil dengan para peserta.

Perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional terjadi karena asuransi syariah mendasarkan pada hukum agama Islam. Bagi umat Islam, adanya asuransi syariah tentu akan menjadi pilihan yang lebih baik. Meskipun tidak ada paksaan apakah harus menggunakan produk syariah atau tidak. Asuransi syariah vs asuransi konvensional memiliki kelebihan masing-masing. Namun secara umum asuransi syariah memang lebih transparan dan jelas akadnya. Dana yang diberikan juga akan dikelola secara syariah sehingga hasilnya bisa lebih berkah bagi peserta.