Home Saham Syariah Tips Memulai Investasi Saham Syariah dengan Tepat

Tips Memulai Investasi Saham Syariah dengan Tepat

0
Tips Memulai Investasi Saham Syariah dengan Tepat
Foto: cnnindonesia.com

Bagi kamu yang khawatir dengan investasi saham konvensional, kini bisa dilakukan secara syariah. Sistem investasi saham syariah jelas memiliki perbedaan dari sistem pada umumnya. Perbedaan tersebut terletak pada jumlah bunga dan pendapatan aset. Jenis saham yang menganut prinsip syirkah ini juga memiliki banyak konstituen. Meski begitu, harus cermat dalam memulai investasi.

1. Mengetahui Daftar Saham yang Tergolong Syariah

Sebelum memutuskan berinvestasi secara syariah, terlebih dahulu harus tahu jenis sahamnya. Karena ini cukup berbeda dengan saham biasa, maka harus jeli dalam mengenali daftar yang ada. Untuk menjaga investasi yang nantinya dijalankan berada dalam koridor syariah. Mengingat, banyak perusahaan konvensional yang ikut andil dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).

Untuk mengecek kebenarannya, bisa melihat daftar indeks saham syariah. Terdapat empat jenis indeks syariah pada BEI, yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index (JII), Jakarta Islamic Index 70 (JII70), dan IDX-MESS BUMN 17. Setiap indeks memiliki daftar perusahaan yang menawarkan saham syariah.

READ:  Mengenal Saham Syariah 2022 yang Sudah Sah

2. Memastikan Saham Berprinsip Syariah

Investasi saham syariah jelas berbeda sekali dengan tipe konvensional. Investasi yang dijalankan harus memenuhi kaidah islam. Ini berarti harus sesuai dengan syirkah. Sebagai investor, ssangat penting memastikan saham yang dipilih bebas dari aturan yang berlawanan dengan prinsip syariah.

Bahkan kepastian akan hukum syariah yang diterapkan perlu memenuhi kriteria OJK. Jenis usaha sebuah perusahaan tidak boleh berlawanan dengan syariat Islam. Setiap emiten juga diwajibkan memenuhi peratura akad yang telah disesuaikan dengan hukum syariah. Kepemilikan saham syariah oleh emiten sendiri dibuktikan dengan adanya Syariah Compliance Officer (SCO).

3. Memilih Perusahaan Sekuritas yang Menawarkan Saham Syariah

Seluruh perusahaan yang menanamkan sahamnya, pasti terdaftar dalam BEI. Tapi, sebelum itu, ada seleksi yang dilakukan. Penyeleksian perusahaan sekuritas berprinsip syariah ini dilakukan oleh OJK. Tapi, ada jenis indeks yang dilakukan seleksi oleh BEI sendiri. Disinilah investor harus cermat dalam memilih perusahaan sekuritas.

READ:  Sepak Terjang Saham Bank Net Syariah

Perusahaan sekuritas yang menawarkan saham syariah, biasanya memiliki aplikasi sendiri untuk bertransaksi. Khususnya bagi para investor saham syariah. Aplikasi ini dikenal dengan Syariah Online Trading System (SOTS). Peluncuran aplikasi pun harus sesuai dengan sistem syariah dan teruji oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tersedianya aplikasi ini sangat membantu investor. Sehingga tidak takut salah dalam menjalankan invetasi saham syariah.

4. Mengecek Fundamental Saham

Wajar bagi investor untuk mengetahui kondisi saham perusahaan. Terlebih lagi, perkembangan dari perusahaan bisa menjadi penentu keberhasilan. Ini juga perlu diperhatikan saat memilih saham syariah. Sehingga penting untuk menimbang posisi perusahaan dalam aspek ekonomi, bisnis dan jenis lini usaha.

READ:  Mengapa Saham Antm Menjadi Incaran Para Investor?

Kinerja perusahaan dapat mempengaruhi harga saham. Bukan hanya memiliki pangsa pasar yang luas. Tapi juga mempertimbangkan prospek bisnis di kemudian hari. Dengan performa yang baik, perkembangan bisnis bisa sangat menjanjikan.

5. Melakukan Analisa Teknikal

Saat memilih saham syariah, melakukan analisa teknikal bisa saja diperlukan. Analisa ini dilakukan dengan mengumpulkan data harga saham syariah suatu perusahaan. Sehingga kegiatan jual-beli saham dapat mempertimbangkan sejarah pergerakan saham syariah perusahaan tersebut. Performa dari masing-masing perusahaan sebenarnya dapat dicek melalui Ringkasan Performa Perusahaan Tercatat yang ada di situs IDX. Itulah sedikit tips memulai investasi saham syariah. Secara teknis, cara melakukannya sama seperti bermain saham konvensional. Hanya saja, perlu digaris bawahi aturan yang ditetapkan harus sesuai dengan prinsip syariah. Sehingga tidak terjerumus dalam investasi yang salah.